feed me
Sabtu, 08 Desember 2012




“Tuuut,,,tut,,tuutt,,,,,,,” bunyi kereta api yang siggah di stasiun jati Negara, Jakarta. Dengan jengkelnya mencari anak teman orang tuaku yang dari yogya itu.
“yang mana sich anaknya tante indah itu” desahku.
“kamu anaknya om dimas yach????” seorang cowok berpakaian sangat cool menyampiri aku.
Aku hanya diam sambil tersenyum dan berkata dalam hati, “ ternyata anak tante indah lumayan ganteng”.

Tiba tiba anak itu melambaikan tangannya di depan mataku ”woiii….kamu anaknya om dimas kan kan?” tanyanya lagi kepadaku.
“yachh!” jawabku dengan singkat.
Sepanjang perjalanan aku hanya terdiam dan focus menyetir mobil Honda jazz merah yang merupakan mobil hadiah ulang tahun dari papku saat aku ultah. Rasanya situasi menjadi sangat tidak enak, berdiam didalam mobil bersama cowok yang belum aku kenal. Kalau bukan karena mama, aku nggak akan pernah mau jemput cowok ini.
 “oh iya,,ngomong-ngomong kita belum kenalan, nama kamu siapa?” sapa cowok itu tiba-tiba sambil memandangiku.
“Putri Isabella,panggil aja bella, kamu?”jawabku.
 “ohh,,kenalin nama aku Reza Aditya,,panggil aja reza atau eza, ngomong-ngomong kamu sekarang sekolah dimana bel?” Tanyanya lagi.
 “ aku sich masih kelas XII SMAN 02 Jati Negara, kata mama aku kamu mau lanjutin sekolah disini, kamu kelas XI kan? Tuaaan aku setahun donk” jawabku dengan senyum mengejek.
 “hehehe,,iya kak bel!” serunya seolah membalas ejekanku.
Sesampainya dirumah aku langsung masuk kamar dan langsung berbaring diatas kasurku yang berwarna biru muda itu. Karena lelahnya aku langsung terlelap dalam tidurku.
“ sayang, bangun…ini udah malam!” seru mamaku.
“ahh,,baru juga jam tujuh ma, masih sore kok,nanti aja,,aku masih capek banget abis nungguin anak teman mama di stasiun tadi” jawabku malas.
“jangan gitu donk sayang, sekarang kamu bangun, mandi, abis itu dandan yang rapi, papa mau ngajak kita sekeluarga makan malam diluar”
“ngapain sich pake diluar segala, dirumah juga enak ,ma?”
“papa sama mama mau kasih kamu surprise”
“apaan , ma?” tanyaku spontan.
“makanya kamu sekarang mandi gih!”
“ya ya….!” Jawabku lesu.
Semua keluarga memasuki sebuah restoran terkenal di tengah kota Jakarta. Ada mama,papa, dan juga Reza. Aku semakin bertanya-tanya surprise apa yang akan mama papa kasih ke aku nanti. Setelah kita duduk disalah satu meja makan, seorang pelayan datang dan tak lama pergi lagi membawa pesanan kami.
“sepertinya sekarang belum saatnya kita beritahu surprise itu ke bella, ma!” kata papaku.
“duch kok pake ditunda-tunda segala sich, pa?”
“papa Cuma mau liat kalian berdua dulu”
“kalian?” tanyaku bingung.
“yah,kamu sama resa sayangku” mamaku ikut bicara.
“emangnya ada apa sich antara aku sama reza, ma?”
Tiba-tiba saja makanan pesanan kami sudah datang, dan juga mama tak menjawa pertanyaanku. Begitupun Reza yang hanya tersdiam santai.
Matahari terbit dengan indahnya, aku terbangun dengan malasnya lalu segera mandi. Setelah itu kau menuju ke ruang makan, melahab sepiring nasi goreng dan langsung kaluar menaiki mobil jazz merahku.
“tunggu aku!” seruan tiba-tiba.
“kamu?”
“yah,,aku hari ini sekolah di tempat kamu juga bel,,,ehh kak bella”
“stop reza, panggil aja aku bella”
“baiklah kak bella,eh maksud aku bella”
“kamu bisa nyetir mobil nggak? kalau bisa kamu aja yang nyetir mobil ini dech!”
“ya udah,,sini kuncinya bel”
Sesampainya disekolah semua mata tiba-tiba melirikku. Dan Reza pergi menghadap ke kepala sekolah.
“gebetan baru bel?” Bisik Rani.
“bukan dia anak temen papa aku!”
“hati-hati lo bel, biasanya bakalan jadi cinta tau”
“bisa aja Ran, mana ada yang bisa nggak terpesona liat cowok unyu’ kayak dia,biar berondong tetep aja sesuatu”
“jadi lho bener suka ma dia”
“bisa dibilang begitu”
“Kring kring kring….”bel berbunyi.
Dikamaraku baring, sambil berkhayal dengan sosok Reza yang semakin hari semakin nyata di benakku.
kok aku jadi mikirin dia terus sich!” pikirku dalam hati.
Tidak terasa hampir tiga bulan dia disini, rasanya begitu cepat. Tiap hari kita juga semakin dekat. Meski di sekolah kita jarang ngobrol, tapi tiap pagi dan siang kita selalu pulang bareng. Bahkan Reza udah jadi temenku dirumah, dia juga sering temenin aku keluar rumah, belanja, dan jalan-jalan. Nggak kerasa benih-benih cinta tumbuh diantara kita berdua, Reza juga mulai menampakkan perhatiannya. Sampai suatu ketika dia menyatakan citanya padaku. Dari semua pernyataan cintanya itu, ku tambah semakin bahagia, kini ku bukan sekedar punya temen saat akan kesekolah melainkan bersama kekasih aku sendiri.
Mama dan Papaku juga sangat mencurigakan, melihat tingkah kami berdua yang semakin hari semakin dekat, mereka jadi tambah aneh. Entah ap yang dia sembunyikan kepadaku, surprise yang dia janjikan entah kapan ia akan berikan kepadaku.
“kring,,kring…kring” dering telefon dirumahku.
“halo?”
“ini bella yach?”Tanya seorang wanita paru baya di seberang sana.
“iya, init ante indah yach?”
“iya, kamu tau aja…gimana kabar kamu di sana, nak?”
“baik ko tante”
“kalo reza gimana kabarnya? Dia g ngerepotinkan sayang?”
“ahh,,nggak kok tante, malah aku merasa punya teman saat reza ada disini”
“syukurlah kalau begitu, ngomong-ngomong soal perjodohan reza bagaimana?”
“perjodohan tante?”
“iya, mama-papa kamu kan niat memperjodohkan resa sama….”
“oh, iya tante nanti aku Tanya sama papa-mama”jawabku memotong pembicaraanya.
Sesak di dadaku tiba-tiba datang mendengar kata-kata tante indah, tak kusangka ternyata resa berada di sini untuk di jodohkan. Lalu apa gunanya hubunganku dengan resa. Buat apa semua ini jika ternyata dia sudah di jodohkan dengan wanita lain. Ku beranjak dari dudukku dan menemui resa unutk mendapatkan penjelasan darinya tentang semua ini.
“Za, aku boleh nanya sesuatu padamu?
“ boleh, kamu mau Tanya apa bel?”
“tadi mama kamu menelfon”
“lalu?”
“dia menanyakan ke aku tentang perjodohamu dengan seseorang”
“oh,,perjodohan itu, mengapa?”
Keberlari meninggalkan Reza, seketika reza heran akan tingkahku yang aneh, dia mengejarku dengan cepat, tapi dia gagal mengejarku karena aku terlanjur mngurungkan diri dikamar.
“dengarkan penjelasanku bel”
“nggak perlu ada yang dijelasin lagi, kini aku udah tau semuanya, aku rela kamu dengannya”
Reza memberitahukan semuanya kepada mama dan papaku, tentang hubungan kami dan kedekatan kami selama ini, serta kejadia yang terjadi antara aku dan resa barusan.
“sayang dengar mama dulu” mamaku membujuk. Akupun terdiam dan membukakan pintu kamarku. Mama membawaku ke ruang tengah yang disana sudah ada reza, papa, dan juga tnte indah. Aku semakiin bingung melihat tante indah langsung ada disini.
“sebenarnya yang dijodohkan dengan reza adalah kamu sayang, papa dan mama tidak memberitahumu karena papa dan mama ingin melohat kalian menyatu dengan sendirinya, akhirnya setelah beberapa bulan ini kamu bisa bersatu dengan reza” jelas mamaku
“jadi selama ini surprise yang mama dan papa sembunyikan adalah perjodohan ini?”
“iya sayang, tapi sekarang kamu sudah mengatahui semuanya, jadi mama memanggil tante indah kemari untuk membiacarakan soal perjodohan ini lebih jau lagi, kami memutuskan untuk mempertunangkan kalian dulu, setelah kalian dewasa nanti dan sudah memliki pekerjaan baru kami akan memikirkan langkah lebih lanjut” jelas mamaku lagi.
Aku hanya tersia tak menyangka, ternyata semua ini terasa begitu mudah, Aku yang akhirnya bersatu dengan Reza yang melainkan orang yang telah dijodohkan orang tuaku untukku, ku merasa lebih tenang sekarang, seandainya dulu mama dan papaku langsung memeritahuku, mungkin akau akan sulit menerimanya. Ternyata jalan yang ditempuh orang tuaku ada benarnya juga. Dan sekarang ku tetap bisa bersama dengan Reza orang yang kucinta dan juga orang yang telah dijodohkan orang tuaku untukku.
*SEKIAN*

Filed Under:

0 komentar:

Posting Komentar